Apakah ini berarti bahwa ponsel BlackBerry akan tinggal kenangan? Nyatanya tidak juga. Ini terbukti dengan munculnya BlackBerry Aurora, ponsel Android yang memang dikhususkan untuk masyarakat Indonedia. BlackBerry Aurora ini diproduksi oleh PT. BB Merah Putih yang merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara BlackBerry dan Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Ponsel yang menyasar kelas menengah ini dirilis pada hari Kamis, 9 Maret 2017 di Hotel Fairmont, Jakarta.
Sebagaimana ponsel yang diluncurkan di tahun 2017, sudah selayaknya BlackBerry Aurora menggunakan sistem oparasi Android 7.0 Nougat. BlackBerry Aurora memiliki layar AMOLED 5,5 inci (1.280 x 720 piksel) berpelindung Scratch Resistant Glass. Untuk urusan dapur pacu, BlackBerry Aurora menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 425 berkecepatan 1.4 GHz yang dipadu pengolah grafis (GPU) Adreno 308. BlackBerry Aurora dibekali kamera utama berkekuatan 13 MP dan kamera sekunder 8 MP untuk kebutuhan selfie.
BlackBerry Aurora mengusung memori (RAM) berkapasitas 4 GB dan media penyimpanan (ROM) berkapasitas 32 GB. Apabila masih dirasa tidak cukup, Anda dapat menambahkan microSD hingga 256 GB. Adapun dimensi bodi BlackBerry Aurora memiliki ukuran 152 x 76,8 x 8,55 mm dengan bobot 178 gram. BlackBerry Aurora ditenagai baterai dengan daya 3000 mAh Li-Ion Non Removable yang mampu siaga selama 30 jam. BlackBerry Aurora merupakan ponsel dual SIM BlackBerry pertama di dunia yang mendukung jaringan 4G untuk semua operator.
BlackBerry Aurora memiliki dukungan konektifitas yang cukup lengkap seperti Wi-Fi 802.11 b/g/n, WiFi-Direct, Bluetooth 4.0, GPS/GLONASS. BlackBerry Aurora tersedia dalam beberapa pilihan warna seperti silver, gold atau black. Dengan gambaran spesifikasi utama di atas, BlackBerry Aurora dijual dengan kisaran harga Rp 3.500.000 per unitnya. Bila Anda tertarik, BlackBerry Aurora sudah mulai dijual secara pre-order beberapa hari lalu di Lazada, Elevenia dan Erafone yang menjadi mitra PT. BB Merah Putih.
BlackBerry Aurora didesain dengan menghilangkan ciri khas papan ketik QWERTY yang selama ini melekat pada seri-seri ponsel BlackBerry sebelumnya. Dengan tiadanya papan ketik QWERTY fisik, ponsel ini dapat memiliki luas layar yang maksimal. Sasaran pengguna BlackBerry Aurora adalah generasi millenial, yaitu kaum muda yang lebih berorientasi pada konten multimedia. Dengan luas layar yang maksimal, menikmati konten multimedia di BlackBerry Aurora juga tidak akan terbatasi.